I-Chan memandang langit yang bertabur bintang
Namun seketika air mata mengalir di pipinya, seolah langit yang cantik telah menunjukan sebuah hal yang menyeramkan.
Namun seketika air mata mengalir di pipinya, seolah langit yang cantik telah menunjukan sebuah hal yang menyeramkan.
Ya, kenangan manis yang berujung kepahitan bagi I-Chan.
Langit telah menunjukan sebuah kenangan yang tak bias ia lupakan.
Jepang 20 Mei 2013
Langit telah menunjukan sebuah kenangan yang tak bias ia lupakan.
Jepang 20 Mei 2013
“I-Chann…..”
Suara itu membangunkan ichan dari lamunannya, ia melihat ke arah suara itu berasal, kemudian ia mendesah lega melihat seorang pria yang ia tunggu sedari tadi kini berlari kearahnya.
“Katsu-san”
Sembut ichan ketika pria itu berdiri tepat dihadapannya dengan nafas yang terengah2.
“Apakah aku membuatmu menunggu lama ? “ Tanya seorang pemuda yang dikenal dengan nama Katsu.
Ichan tersenyum lagi lalu menggelengkan kepalanya.
“Engga kok, aku juga baru ajah dating” sembari tersenyum
Lalu katsu menatap Ichan dari ujung rambut hingga ujung kaki yang membuat ichan menjadi salah tingkah.
“Kamu tau ? Inikan festifal musim panas, kenapa kamu tidak memakai Yukata sih ? Tanya katsu yang membuat Ichan semakin salah tingkah.
Ichan memandangi pakaiannya yang hanya menggunakan sebuah Dress terusan yang berwarna biru langit dengan sepatu flat yang ia pakai.
“Ah…Maaf, aku fikir jika aku menggunakan yukata aku hanya akan merepotkan Katsu saja”
“Bicara apa sih kamu ini ? Aku tidak akan merasa direpotkan karna kau ini kekasihku bodoh” Ucap katsu.
“A…Ma..Maaf. maafkan aku”
Suara itu membangunkan ichan dari lamunannya, ia melihat ke arah suara itu berasal, kemudian ia mendesah lega melihat seorang pria yang ia tunggu sedari tadi kini berlari kearahnya.
“Katsu-san”
Sembut ichan ketika pria itu berdiri tepat dihadapannya dengan nafas yang terengah2.
“Apakah aku membuatmu menunggu lama ? “ Tanya seorang pemuda yang dikenal dengan nama Katsu.
Ichan tersenyum lagi lalu menggelengkan kepalanya.
“Engga kok, aku juga baru ajah dating” sembari tersenyum
Lalu katsu menatap Ichan dari ujung rambut hingga ujung kaki yang membuat ichan menjadi salah tingkah.
“Kamu tau ? Inikan festifal musim panas, kenapa kamu tidak memakai Yukata sih ? Tanya katsu yang membuat Ichan semakin salah tingkah.
Ichan memandangi pakaiannya yang hanya menggunakan sebuah Dress terusan yang berwarna biru langit dengan sepatu flat yang ia pakai.
“Ah…Maaf, aku fikir jika aku menggunakan yukata aku hanya akan merepotkan Katsu saja”
“Bicara apa sih kamu ini ? Aku tidak akan merasa direpotkan karna kau ini kekasihku bodoh” Ucap katsu.
“A…Ma..Maaf. maafkan aku”
“Ah.. Sudahlah jangan meminta maaf, pokonya tahun depan aku
ingin melihatmu menggunakan yukata. Sekarang karna kamu sudah terlihat manis maka
aku maafkan.” Ucap katsu sembari
menggenggam jemari ichan, membuat wajah ichan menjadi merah seperti kepiting
rebus.
“Ah.. Disana ada penjual ice cream, bukankah kau suka ice
cream ?” Tanya katsu sedikit membuat ichan terdiam.
Ichan tersenyum sembari mengikuti langkah katsu yang
mengarah ke penjual Ice cream yang ia tunjuk tadi.
*-----------------*
*-----------------*
-Katsu dan Ichan pasangan jadian beberapa bulan. Pasangan
yang sangat bertolak belakang. Dan membuat seluruh sekolah Seirin heboh.
Carolinne Liem (I-chan) adalah siswi teladan yang selalu mendapat peringkat 1 di sekolahnya. Sedangkan Katsu Eiji adalah murid paling buruk di kelasnya.
Ia sering dipanggil guru karna ia sering dating terlambat, berkelahi, dan melakukan kenakalan kenakalan lainnya.
Carolinne Liem (I-chan) adalah siswi teladan yang selalu mendapat peringkat 1 di sekolahnya. Sedangkan Katsu Eiji adalah murid paling buruk di kelasnya.
Ia sering dipanggil guru karna ia sering dating terlambat, berkelahi, dan melakukan kenakalan kenakalan lainnya.
Perkenalan mereka terjadi ketika mereka bertemu di Sebuah
CLUB (Organisasi/grup sekolah)
Awalnya Ichan merasa katsu adalah orang yang sombong, angkuh, dan kasar. Apalagi katsu selalu mengabaikan para wanita disekelilingknya.
Awalnya Ichan merasa katsu adalah orang yang sombong, angkuh, dan kasar. Apalagi katsu selalu mengabaikan para wanita disekelilingknya.
Setelah mereka saling bertemu akhirnya ichan tau bahwa katsu
tidak lah seperti apa yang orang orang katakan.
Katsu adalah seseorang yang Periang, Supel, Optimis, blak
blakan namun sedikit kasar. Terkadang ichan sebal dengan sikap katsu yang
terlalu blak blakan.
Contohnya, saat ia dimintai bantuan oleh guru untuk
menginput nilai semua murid disekolahnya. Sebenarnya ichan malas melakukan hal
itu, namu ia berfikir bahwa ia adalah murid teldan di sekolahnya, masa iya ia
menolak permintaan guru..
Tiba2 Katsu datang dan langsung menarik tangan Ichan sembari membawa ichan pergi meninggalkan kelas.
“Kamu ini apa apaan sih” Ucap ichan dengan nada sedikit kesal
“Udah deh gk usah minafik, kamu maleskan nerima tugas dari guru itu ? Hah ? iyakan ? kenapa gk kamu tolak ? Kamu takut ? Karna kamu murid teldan ? Ya gk bias gitu lah”
“Sok tau kamu” Balas ichan sembari pergi meninggalkan katsu..
“Ya tuhann anak itu…”
Tiba2 Katsu datang dan langsung menarik tangan Ichan sembari membawa ichan pergi meninggalkan kelas.
“Kamu ini apa apaan sih” Ucap ichan dengan nada sedikit kesal
“Udah deh gk usah minafik, kamu maleskan nerima tugas dari guru itu ? Hah ? iyakan ? kenapa gk kamu tolak ? Kamu takut ? Karna kamu murid teldan ? Ya gk bias gitu lah”
“Sok tau kamu” Balas ichan sembari pergi meninggalkan katsu..
“Ya tuhann anak itu…”
Keesokan harinya katsu mengungkapkan sebuah pernyataan yang
membuat ichan menjadi bingung sekaligus merasa sangat bahagia. Ya, katsu
mengungkapkan perasaannya. Pada awalnya Ichan berfikir bahwa katsu hanyalah
becanda dan akan mempermainkannya tapi, katsu adalah pria yang pantang
menyerah. Setiap hari ia mengutarakan rasa sayangnya kepada Ichan yang membuat
ichan semakin lama jatuh hati padanya.
Hari ini tepat 4 bulan katsu dan Ichan menjalin hubungan
sebagai sepasang kekasih. Selama 4 itu pula ichan belum pernah mungungkapkan
bahwa ia mencintai katsu. Bukan karna Ichan tidak mncintainya, tetapi ichan
tidak pernah mengungkapkan karena ia selalu tak bisa mengungkapkan kata kata
itu. Bibirnya selalu bergetar, wajah memerah, kaki menjadi lemas, dan keringat
bercucuran ketika hendak mengucapkan sebuah kata, kata yang sangat amat mudah
di ucapkan “I Love You”. Bagi orang lain mungkn kata kata itu amatlah sederhana,
namu bagi ichan itu adalah sebuah kata yang sangat amat luar biasa.
“Ini Ice creamnya” ucap katsu sembari memberikan ice cream
yang ia beli di toko yang tadi ia tunjuk.
“Terima Kasih.” Ucap Ichan yang sembari tersenyum manis
sembari memakan ice cream yang diberikan katsu. Seketika katsu mengerutkan
dahinya, melihat kekasihnya yang tengah memakan ice cream belepotan kemana
mana. Kemudian katsu tertawa kecil sembari menundukan wajahnya hingga berada
tepat di depan wajah ichan sembari mencolek sedikit ice cream yg tengah
dipegang ichan. Wajah mereka hanya berjarak beberapa centi, membuat ichan
secara reflex mejauhkan wajahnya sembari menggigit bibir mungilnya itu. Katsu
tertawa melihat wajah ichan yang seperti kepiting rebus itu.
“Ini benar benar
sangat manis” Ucap katsu sembari tersenyum
“kenapa wajah mu menjadi merah seperti itu Ai ?” Ucap katsu
dengan nada ejekan yang membuat ichan semakin salah tingkah.
“Apa kamu sakit ? “ Tanya katsu sembari menempelkan dahinya
di dahi ichan yang membuat ichan semakin tak mengerti harus apa
“”Ihh, engga.. kok.. umm. Aku gpp” Jawab ichan sembari
menggoyangkan kakinya yang membuat katsu semakn tak bisa menahan tawanya karna
melihat wanitanya menjadi sangat amat menggemaskan.
“Haha.. Kamu manis sekali ai, aku jadi menjadi semakin cinta
denganmu” Jawab katsu sembari mengusap pipi ichan.
“um ? apa ? mau ngomong apa ? aku tidak bisa mendengarnya”
“A… ak… Aku. Aku su,, Suu”
“Ah, udah lah.. yuk kita jalan lagi” Ucap katsu kepada
ichan. Namun ichan hanya dapat tertunduk lesu karna lagi lagi ia tak mampu mengungkapkan
perasaannya. Padahal hanya sebuah kata “AKU MENCNTAMU”
Besok aku harus bisa dan harus berani mengungkapkan perasaan
ni pada katsu. Janji Ichan pada dirinya sendiri. Malam itu menjadi malam yang
tak terlupakan bagi Ichan dan katsu sendiri. Berulang kali katsu melakukan hal
yang ichan duga sekaligus membuat ichan menjadi sangat amat salah tingkah. Tapi
Katsu juga memberikannya senyum, tawa dan perasaan senang yang sangat jarang
ichan lihat/rasakan.
JEPANG 20 MEI 2014
ICHAN memandang langit musim panas yang bertaburan bintang.
Begitu indah dan menawan. Tapi tidak dapat menutupi perasaan ichan yang begitu
kelabu. Perlahan, ia melangkah, melewati beberapa stand yang menjual berbagai
macam benda dan permainan, khas festival musim panas. Tapi tak ada satupun yang
menarik hati Ichan. Tiba-tiba, langkah Ichan terhenti di salah satu stand
permainan menembak. Ia ingat, stand itu pernah ia kunjungi bersama Katsu. Di
stand itu, Katsu hampir menembak semua
boneka yang ada, dan membuat pemilik stand panik karena Katsu terus dan terus memaksa untuk mengambil semua
boneka yang ia tembak. Hal itu membuat kehebohan di antara katsu dan pemilik
stand. Pada akhirnya Katsu hanya diberi 2 boneka saja yang membuat Ichan
tertawa melihat ekspresi Katsu yang sangat amat bĂȘte. Ichan tersenyum mengingat
hal itu
“Apa adik sendirian?” tanya seraut wajah tua yang berdiri di
samping stand. Ichan mengangguk kepada peria tua itu yang chan kenal sebagai
emilik stand tersebut
“Ah, adik yang dulu itukan? Dimana pemuda yang dulu bersama
anda?” tanya pemilik stand itu lagi, membuat Ichan terdiam.
“Dia.. dia.. dia.. kecelakaan dan.. dan meninggal, setelah..
pulang dari festival tahun lalu.” Jawab Ichan dengan suara tercekat. Air mata
mulai menggenang di pelupuk matanya. Kilasan memori itu menghampirinya lagi.
Malam itu, seusai festival musim panas, Katsu mengantar
ichan pulang. Saat iu icahn tidak tau apa yang akan terjadi. Sesaat setelah
mengantar Ichan tepat di depan gang rumah Ichan. Ada sebuah mobil melaju sangat
kencang menyeruduk katsu yang sedang tersenyum bahagia. Ya, Tepat di depan mata
Ichan Dan tabrakanpun terjadi. Ichan yang baru saja melambakan tanganya segera
berlari menuju katsu yang sudah tergeletak di aspal jalan dengan darah yang
sangat amat banyak. Dengan segera Ichan lansung membawa katsu kerumah sakt,
namum… Nyawa katsu tak bisa tertolong lagi.
Kenangan yang sanagat amat tak bisa dilupakan bagi ichan sendiri. Bahkan sampai saat ini Ichan masih mengingat jelas hari dimana ia bersama katsu dari pagi dimana katsu membuka matanya dan memberikan senyuman hingga malam dimana katsu menutup matanya dengan sebuah senyuman.
Kenangan yang sanagat amat tak bisa dilupakan bagi ichan sendiri. Bahkan sampai saat ini Ichan masih mengingat jelas hari dimana ia bersama katsu dari pagi dimana katsu membuka matanya dan memberikan senyuman hingga malam dimana katsu menutup matanya dengan sebuah senyuman.
“Aku sudah menggunakan yukata katsu, KENAPA KAMU TIDAK
DATANG?” ujar Keiko lirih di sudut taman tempat festival berlangsung. Ichan ingat,
taman itu adalah taman dimana ichan dan katsu memakan seporsi besar takoyaki
yang sangat banyak hingga membuat mereka harus duduk sebentar sembari
memangdangi bintang bintang yang begitu indah di langit.
Suasana musim panas tahun lalu, seperti suasana musim panas
tahun ini, tapi tanpa Katsu di samping ichan Dan dengan penyesalan yang selama
ini selalu Ichan rasakan, ia tak mampu
mengucap kata kata I Love you kepada Katsu. Sebuah kata yang sangat ia ucapkan
sejak ia menjadi sepasang kekasih.
“Seandainya aku tau.. Seandainya aku tau, kamu akan pergi
secepat ini kats. Aku akan mengungkapkannya. Katsu aku mencintaimu, aku
menyayangimu, aku merindukan mu” Ujar Ichan
tulus di sela tangisnya, air matanya mengalir deras. Tiba-tiba angin
bertiup kencang, memaksa ichan melindungi matanya dari debu yang berterbangan.
Setelah angin reda, Ichan membuka matanya perlahan. Sesaat ia tertegun
memandang sesosok pemuda yang berada di hadapannya.
“Kat..Katsu” gumamnya
lirih. Pemuda itu menatap ichan dengan lembut dan senyumnya yang hangat.
Kemudian mendekat dan menundukkan kepalanya, mencium kening ichan lembut.
Seperti angin, pemuda itu membisikkannya dengan suaranya
yang khas “Aku tau, kalau kau sangat mencintaiku. Hiduplah bahagia. Aku
mencintaimu.” Kemudian angin bertiup lagi, membuat Ichan memejamkan matanya
sekali lagi. Ketika ia membuka matanya, air matanya mengalir lagi, lebih deras.
Ia tau, ia tidak bermimpi. Perkataan pemuda itu masih terngiang di telinganya,
ia masih bisa merasakannya hangat ciuman yang diberikan pemuda itu. Perlahan,
Ichan mengusap matanya yang sembab, kemudian menatap langit dan tersenyum
lembut.
“Terima kasih Katsu”
Cerpen karangan Katsu Eiji.
Katsu, Just my second name. I love J-Culture, J-Style, K-pop, Love cosplay, white, blue, red, black, poni goyang xD
Katsu, Just my second name. I love J-Culture, J-Style, K-pop, Love cosplay, white, blue, red, black, poni goyang xD






0 komentar:
Posting Komentar