Sabtu, 18 Juli 2015

Cerpen Lucu (Mak Comblang)



Judul : Mak comblang
Pemeran :
Katsu Eiji As Katsu (Penulis)
James Potter As Bagas
Aisyah Kemala Sari As Aisyah
Nizuta Yakami As Nizu
Genre : Comedy
Pembuatan : 2 Jam. tepatnya 11 July 22.15++ Di kamar tercintah~


Mak Comblang.
Dari judulnya aja kalian pasti tau kan bahwa ini adalah cerita karangan anak sma pea yang mencoba gaul namum tak bisa~
Mak comblang berfungsi untuk menyatukan 2 insan yang saling mencintai *saling mencintai? Trus gimana kalau cuma salah satunya aja yang mencintai ? *
Yah, setia manusia yg ada di dunia pasti punya rasa suka terhadap lawan jenisnya~
yaaah walau pun ada beberapa sih yang suka sama sesama jenisnya *HEMEHHHH* (tapi itu bukan gueh. SUMPAH GW NORMAL).
Ok, gue langsung aja mulai ceritanya sebelum kalian membuat pulau baru di bantal~
Ini kisah tentang temen gw yang namanya Bagas (a.k.a James Potter) Sahabat gw ini naksir sama cewek namanya Aisyah Kemalla sari (a.k.a I-Chan).
saking tergila gilanya sama aisyah sampe sampe si bagas ngolek si tulisan tangan aisyah.
Kertas hasil ulangan harian dan kertas catatan milik aisyah yang dibuang di tempat sampah juga diambilnya buat pajangan.
BAKKAAA YYAAAROOOO......
Nahh karna si Bagas ini anaknya pemalu, maka dia minta tolong gw buat nyomblangin gw ke si I-chan Bruuu~~
“Katsu” sapa abang bagas ke gw~.
----------------------------------------------------------------------------------
Oh iya, gw udah ngebacot panjang lebar tapi kalian gk kenal gw ? Sungguh terlalu~. Oke Gw Fikri Aulia Tinkytra yang lebih dikenal dengan nama Katsu Eiji.
Nama yang aneh bukan? Tapi keren loh~ Ala jepang jepang gimana getohh xD
Tapi ada juga yg manggil gw Park Ji Sung, Katanya dulu waktu poni gw masih ada gw mirip ama akang Park Ji Sung..
*Ya Ollahhh.. Poni gw ya ollohh... kangen.... ‪#‎lebay‬ *
----------------------------------------------------------------------------------
“su lu kan udah sering tuh ya minta tolong ke gw, mulai dari minta isiin pulsa lah, bagi contekan lah, minjem hp lah apa lah, Nah sekarang gantian gw yang mau minta tolong ke lu” kata bagas ke gue.
“mau minta tolong apa beb ? *Panggilan beb cuma becanda, gw bukan maho sumpah* ? nih ya gue sebagai sahabat lo bakal selalu siap membantu lo. Apa pun yang lu minta, tapi please jangan minta gw buat jadi pacar lo karena gue masih normal
Nyiahahah
“Gue, juga masih normal kali su. Lo kan tau sendiri kalau gue tuh suka banget ama Aisyah. tolong comblangin gue dong.
Cari tau dong tentang dia.
Kesukaannya apa? Hobinya apa? Zodiaknya apa? Trus dia suka cowok yang kayak gimana
Seabad kemudian setelah bagas ngebacot....
“Tempat tinggalnya di mana? Makanan favoritnya apa? Minuman favoritnya apa? Warna favoritnya apa? Nomor sepatunya berapa? ukuran bh nya berapa ? *Eh, Film favoritnya apa? musik favoritnya apa"
“Stop, please stop... Ok gw bakalan bantu lu buat nyari segala informasi tentang dia" Balas gw memotong omongan si bagas
Soalnya jika nggak gue potong pembicaraannya maka sampai besok pun nggak kelar-kelar.
Gue memang tau kalau bagas suka samaaisyah tapi sampai saat ini, detik ini gue belum tau yang mana cewek yang namanya aisyah itu, sampai bagas nunjukin ke gw yang mana cwe yg bernama aisyah itu yg berhasil ngebuat sahabat gw jadi nyaris gila ini.
setelah gw liat liat si Aisyah cakep juga sih, pantes aja sahabat gw tergila gila ama dia. Anaknya cantik, putih, tinggi, imut, cute, Cakep lah pokonya.
kalo diliat liat juga, lama lama gw juga jadi naksir ama si aisyah.
TAPIII sebagai sahabat yang baik, gue bukan pagar makan rumput yang suka ngembat gebetan temen sendiri.
Ok katsuu.. tarik nafas,, buang... Tahan napsu lu katss.. tahann...
gw mulai nyari tau segala informasi tentang aisyah biar gw bisa nyomblangin dia ke si bagas. NAMUN, sebenernya gw orangnya juga pemalu kaya si bagas, tapi kemaluan gw itu gw tutupin dengan sikap Jaim gw.
demi sahabat gue, TERPAKSA GUE LAKUIN INI. Gue mulai ngedekatin si aisyah yang kebetulan duduk di kantin sama seorang Bidadari~ Eh, salah.. cwe cakep maksudnya. Ngomongin soal temannya, ternyata temannya itu nggak kalah cantiknya dengan aisyah.
Ya Allahh....... kenapa jantung hamba berdedup kencang seperti ini ya allah. Gue malah tertarik sama temannya masa. Seakan-akan ruangan menjadi gelap dan cahaya lampu sorot cuma tertuju padanya... ‪#‎Eaa‬
“bangun kats.. sadar woi sadar..!”
Gue nyadarin diri gue sendiri yang lagi menghayalkan memikirkan sesosok cewek manis yang duduk di dekat aisyah itu.
“Eeee.. Maaf, aisyah ?” tanyaku ke mereka.
“Iya, aku aisyah. Ada apa yah?”
“um... iitu... um..aaa. apa namanya ?”
gue jadi keki dan salting. Nggak tau mau ngomong apaan, terlebih lagi sosok wanita cantik di samping Aisyah itu mandangin gue.
“Ada apa sih?” tanya Aisyah bingung
gue melihat sekeliling berharap bisa dapentin insipari buat dijadiin topik pembicaraan. Dan gue akhirnya melihat........ sebuah piring.
“Itu piring bukan sih?” kataku ke mereka.
“Ya ampun, ya iyalah itu piring. Emang kamu belum pernah liat piring sebelumnya?” sahut teman aisyah yang membuat gue langsung terdiam layaknya mayat baru.
sumpah gue nyesel nanyain hal macem gitu, Nenek nenek naek ninja RR juga tau kalo itu piring
“Ahh, bukan mksd gw.. gw boleh gk minta kecap itu" Jawab gw ngeles biar gw gk tengsin~
Oh iya.. lebih parah lagi ii mah. Ngapain juga gue minta botol kecap, gue kan nggak lagi makan. Sungguh ukapan kata kata yang goblok.
“Oh iya. Ini!” jawab temen aisyah sembari menyodorkan botol kecap ke gw dengan Senyum manis hiasi wajahnya **Makk gue terbang makk. Bahkan dia lebih manis dari kecap di dalam botol ini.
Jantung gw rasanya pengen lepas terbang ke langit ngeliat senyum manisnya.
“So swettt..!! Aku suka sama kamu. Kamu mau nggak jadi pacar aku?” ucapku dalam hati. Iye gue cuma berani ngucapin kata itu dalam hati aja colonthree emotikon .
Sambil Nyebrangin nenek nenek peot, Sambil menggandeng cwe cantik pula~. Mungkin itu peribahasa yang tepat di situasi ini.
“Eh.. Kok bengong sih"? sebenernya kamu siapa sih? Tahu namaku dari mana?” Aisyah menyadarkan ku dari lamunan ku yang indah~
“Dari sana, abis jajan” jawabku spontan saking gk fokusnya jawaban ku jadi ladur gk nyambung.
“Maksud kamu?” tanya Aisyah bingung
“E...Mkasud aku dari teman, Iya.. Iya dari teman..”
“Siapa?”
“Ada deh pokoknya. Nanti kamu tahu sendiri siapa”
“Iyah, Teruss.. ?” teman Aisyah mulai kembali angkat bicara mengeluarkan suaranya yg Fuwa Fuwa.
“Iyah ? Terus apanya?” tanya gue penasaran.
Jangan jangan dia bakal bilang "Terus kamu mau nggak jadi pacar aku ?". Gue pengen sih kalau dia ngomong gitu. Tapi mungkinkah tuhan ? Betul-betul ngarep gue jadinya.
“Trus itu kecap kamu mau apain? Kok dari tadi cuma dipegang aja. Makanan kamu mana?” lanjutnya.
Holly Breaker, senpaifaka... Sheatt gw lupa akan hal itu...
“Aaaa... I.. Gk jadi deh, Makasih yah" Jawabku sembari menaruh botol kecap itu kembali ke atas meja.
Gue bergegas ninggalin mereka dengan wajah penuh kebingungan. Sungguh awal pertemuan yang konyol. Bahkan gue sampai lupa memperkenalkan diri. Dan yang lebih parah, gue lupa nanyai nama teman Dinda yang cantik itu. Nggak ada satu informasi pun yang gue dapet. PArahh...
Kalau gini terus gue nggak bisa comblanginBagas ke Aisyah. Dan gue juga nggak bisa dapetin sang cewek ‘botol kecap’ eh.. maksud gue temannya Dinda itu yang cakep itu tuh Yang unyu macem lolli.
---------------------------------------------------------------------------------
“Suka sama Aisyah ya?” tanya seorang cowok yang nyamperin gue yang keliatannya sih juga murid dimari *Gimana gw bisa tau? Ya iyallah orang seragam dia sama kaya seragam gw*
Mungkin sejak tadi dia liatin gue menatap Aisyah dan temannya itu. Ini sungguh membuatku mencurigainya #Lebay
“Atau sama Nizu yah?” lanjutnya.
“Nizu ?” gue tambah bingung.
“Iya. Cewek yang di samping Aisyah itu Cindy namanya" Jawan ia memperjelas.
Nizu. Ya, akhirnya gue tau nama cewek cantik itu tanpa gue minta ke dia. Cowok ini tampaknya begitu mengenal mereka. Mungkin sebaiknya gue tanya aja informasi tentang mereka ke dia.
“Mereka itu kelas X IPA 2. Semuanya orang tajir. Rata rata orang tua mereka itu seorang pengusaha sukses. Dan nyaris semuanya berdarah tionghoa, tapi ada juga yang bilang mereka keturunan Jepang.” lanjut si cowok misterius.
What? Apa ni bisa membaca pikiran gue. Sampai-sampai belum gue tanyain dia udah jawab duluan.
“Tapi kalau lu suka sama salah satu dari mereka. Gue saranin loe berhenti aja berharap” lanjutnya ynag membuat gw semakin bingung dan penasaran
“Maksud lo bro ?”
“Nanti juga lo bakalan tau kok” jawab saang cowok dan langsung pergi ninggalin gw gitu aja.
Gue semakin bingung dengan perkataan cowok tadi tentang Aisyah dan Nizu colonthree emotikon
‘Oh good bye days imma kawarushigakuru komowademuii’
Hp gw berdering. Gue sengaja pake nada dering lagu Jepang karena memang gue suka hal yang berbau Jepang, dibanding pake nada dering sejuta umat.
“Halo, Gas. Kenapa?”
“Lo udah berhasil dapetin informasi tentang Aisyah?”
“Slow bor, data data udah gw kantongin”
“Bagus. Lanjutin kerja loe..”
“Ok, Gas”
Segera gue tutup telponnya. Seketika gw ngerasa seperti seorang agen mata-mata yang melaporkan hasil kerja gue ke boss. Gue bingung sebenarnya gue ini jadi makcomblang atau jadi mata-mata? Presetan apapun gw yg penting Temennya Aisyah coyy.
Gue mulai kembali beraksi dan mungkin ini sebuah keberuntungan. Gue melihat Nizu lagi duduk sendirian di taman.
Duduk sendirian...
Ini kesempatan bagus buat gue untuk bisa deket sama Nizu. Urusan Bagas dan Aisyah mah gue pending aja dulu, toh dia juga nggak tau. Lagian mungkin gue bisa dapet informasi tentang Aisyah melalui Nizu.
Entah kenapa rasa keki dan canggung gue tiba-tiba hilang setelah melihat rambut indahnya, kulitnya yang mulus dan putih. Rasa canggung gue seakan-akan dimusnahkan oleh nafsu. Ini bahaya. Gue harus tetap bisa ngendalikan diri. Tahan Katss.. tahan... Inget Allahh.
“Hai, Nizu. Masih ingat aku kan? Yang tadi di kantin minta botol kecap?” sapa gw sambil nyamperin Nizu
“Iya, aku ingat kok. Btw, kamu tau namaku dari mana?”
“Dari Orang”
“Oh..” jawabnya singkat.
“Kamu lagi nungguin seseorang yah?” tanya gue
“Iya”
“Siapa? Pacar kamu yahh?” tanya gue lagi
Moga aja dia ngejawab ‘nggak’. Soalnya ini masalah perasaan gue. Kalo dia jawab ia maka, hati gw bakalan hancur menjadi serpihan serpihan kecil kaya debu.
“Iya” jawab Cindy.
Jawabannya nggak seperti yang gue harapin. Ternyata dia memang udah punya pacar. Jawabannya bagaikan halilintar yang mensayat-sayat jantung gue. Cuma gue nya aja yang bodoh yang terlalu banyak berharap. Ternyata benar yang dikatakan sama cowok tadi. Entah kenapa tiba-tiba aku teringat BAgas.
Nizu, aku mau nanya sesuatu sama kamu. Boleh gak?”
“Boleh. Apa?”
“Temanmu Aisyah itu juga udah punya pacar yah?”
“Iya” jawab Cindy.
Dibandingkan rasa sakit yang gue alami, mungkin jauh lebih sakit yang dirasakan Bagas jika mendengar aisya udah punya pacar. Bayangin aja, rasa cintanya itu udah lama ia pendam.
Hal yang mungkin dia lakukan jika tau aisyah udah punya pacar adalah ‘Mogok Makan’, kecuali sama makanan enak kelas restoran mewah. Jarang-jarang kita bisa nyicipin makanan gituan.
“Nizu, kalo boleh tau, siapa pacarnya aisyah?”
“Dia ada di sini kok” jawab nizu tersenyum yang membuatku bingung.
Gue liatin ke segala arah taman nggak ada siapa-siapa. Atau jangan-jangan pacar isyah itu adalah makhluk gaib yang nggak bisa diliat dengan mata kasar. Aduh, bulu kuduk gue tiba-tiba merinding.
Tiba-tiba gue ngelihat seorang gadis berambut panjang berjalan menghampiri kami. Nggak, lebih tepatnya nyamperin Nizu. Gadis itu adalah teman Nizu. Yap, dia adalah Aisyah, target comblangan sahabat gue, Bagas.
“Hai, honey..! Udah lama nunggu yah?” ucap Aisyah ke Nizu.
Honey? Gue bingung dengan kata yang diucapkan Aisyah barusan kepada nizu.
“Nggak kok, sayang. Gue juga ditemanin ngobrol kok sama cowok botol kecap ini. Hehehe” jawab Nizu.
Sayang? Gue bertambah bingung lagi dengan kata yang diucapin Nizu buat Aisyah.
Atau jangan-jangan mereka itu..
“Hey, cowok botol kecap. Ini nih pacar gue” jawab Nizu sambil memeluk erat Aisyah
Ternyata benar. Mereka YURI (Lesbong). OH MY GOD..!!!!
Gue seperti orang bodoh di hadapan mereka. Tanpa pamit gue langsung berlari ninggalin mereka yang sedang asyik pacaran di tempat sepi itu.
Gue nggak nyangka gadis secantik mereka ternyata adalah lesbong. Mungkin inilah yang dikatakan cowok tadi.
Oh.. Why???
Hal yang gue pikirin sekarang adalah gimana cara nyampein hal ini ke Bagas. Sebenarnya yang gue takutin bukanlah kenekatannya bunuh diri karena patah hati. Tapi yang gue takutin adalah dia jadi nggak suka lagi sama cewek. Alias jadi homo, kayak nizu dan aisyah. Dan cowok yang ia taksir pertama kali otomatis sahabat terdekatnya. Dan sahabat terdekatnya itu adalah…
GUE…
Oh Tidaaaaaak…!!! iiihh amit-amit..!!! Wueeekk..!!
“Hey..”
Gue tiba-tiba dikagetin oleh kehadiran Bagas. Tanpa perlu berpikir panjang dan dengan ceplosnya gue langsung ngungkapin informasi menyedihkan itu ke Ramon. Kalau..
“Aisyah ternyata seorang lesbian bro..!!”
“Apa?? Gak mungkin.. Gak mungkin..!!” ungkap Bagas yang seakan-akan nggak percaya.
“Bagas...” gue mencoba nenangin bagas
“Jangan sentuh aku..” ucap Bagas mendramatisir.
Bagas segera berlari ninggalin gue sambil memegang kepalanya kayak orang sakit kepala sambil berteriak kencang selama berlari.
“TIDDDDAAAK…!!!”
Ternyata sahabat gue itu masih tetap aja lebay.
“BAGAS, TERSERAH LO MAU APA . TAPI TOLONG LO JANGAN BERUBAH JADI HOMO..!!” teriak gue ke Bagas namun entah ia dengar atau nggak.
Bagas nggak masuk sekolah selama tiga hari. Astaga, apa separah itu galaunya sampe-sampe anak itu nggak masuk selama tiga hari berturut-turut.
Hari berikutnya BAgas kembali masuk ke sekolah dengan ekspresi yang penuh ceria. Nggak seperti biasanya, dia terlihat lebih ceria.
“Katsuu.. Sahabat gue yang paling ganteng..!”Bagas nyamperin gue.
Entah apa maksudnya ia menyapa gue dengan semanis itu. Nggak seperti biasanya. Apa yang terjadi sama anak itu tuhan.
Tunggu dulu..! jangan-jangan dia menjadi..
Bagas ngedekatin gue sambil tersenyum-senyum malu. Tangannya tiba-tiba udah berada di atas telapak tangan gue yang ada di tas meja.
Aaaaaakkkhhh. BAGAS JADI HOMO..
Gue berlari keluar kelas dan bersembunyi di dalam toilet.
“katsu, kok kamu lari sih? aku kangen sama kamu tau..”
Bagas masih tetap aja ngejar-ngejar gue. Tangan gue gemetaran dan keringat dingin gue mulai bercucuran. Moga aja gue nggak ditemuin sama dia dalam toilet yang kecil ini.
“Bakkekooookkkkk..!!”
Bagas nemui gue dalam toilet.
“BAGAS PLEASEE..!! Jangan gue. Gue ini sahabat dekat loe. Cari cowok lain saja. PLEASE JANGAN PERKOSA GW BRO, bro. Please. Gue ini masih normal” gue memohon mati-matian agar bagas ngelepasin gue.
“Taii, Kats. Maksud loe apaan mohon-mohon gitu? Lo kira gue homo? Astaga, tega banget lo” kata bagas yang membuat gue agak sedikit lega.
Ternyata gue salah sangka. Trus ngapain bagas bertingkah kayak gitu tadi.
“hehehe, Sorry, Beb *Masih manggil gw eb lagi tuh anak" kalau tadi buat lo merasa nggak nyaman. Gue cuma mau bilang makasih. Karena nasehat lo gue bisa ngedapetin Aisyah. Sekarang dia jadi pacar gue, bro. hhahahah” ungkap bagas kegirangan sampai-sampai kepalanya ikut bergerak kayak orang India.
“Bukannya Aisyah itu seorang lesbian. Kok bisa jadi suka sama lo sih?” tanya gue heran.
“Setann lo nya aja yang salah sasaran. Di sekolah ini banyak yang namanya Aisyah.."
“Trus, nasehat gue yang mana yang buat loe berubah?”
“Lo pernah bilang ke gue, jadilah diri sendiri. Hargai dirimu”.
Nah, karena itu gue ngungkapin perasaan gue ke aisyah secara langsung tanpa jasa makcomblang, dengan cara gue sendiri. Dan dia akhirnya nerima gue, Katsss.Muahahaha Bagas kembali memutar-mutar kepalanya kayak orang India.
Kalau tau begini, gue nggak perlu repot-repot jadi makcomblang deh. Udah malu, sempat patah hati, eh.. salah sasaran pula gue.
Nasib.. Nasib..!
Gue jadi penasaran pengen liat Aisyah cewek idaman si bagas yang sesungguhnya.
“Bagas..!” seorang cewek berparas cantik manggil bagas dengan senyum nyang aduhai~
“Hai, asiyah..!”jawab bagas kepadanya.
Ternyata cewek itu lah yang bernama aisyah. Cewek yang sudah lama ditaksir oleh sahabat gue, bagas.
Mujur banget nasib si Bagas. Dapet cewek cantik, padahal wajahnya pas-pasan.
Dan begitulah akhir kisahnya. Itu yang pertama dan terakhir kalinya gue jadi mak comblang.
Nih ya pesan gue, jadilah diri sendiri dan hargai dirimu (maksudnya bukan ngehargain kayak harga barang yang pengen dijual tapi percaya pada kemampuan diri sendiri).
Gue Fikri Aulia, Atau lebih dikenal sebagai Katsu berterima kasih karna kalian udah membaca cerita gak jelas gw ini.
Sekian saudara sudara wasalam mu alaikum, wa rohmatulahh hi wabarokatu..
HAPPY ENDING
CREATED BY : KATSU EIJI

0 komentar:

Posting Komentar